Sejarah Kota Jayapura

Kota Jayapura memiliki nama asli Bau O Bwai yang berasal dari bahasa Belanda. Sejak abad ke-18 sampai awal abad ke-20, kawasan Teluk Imbi dan wilayah sekitarnya telah dikunjungi oleh beberapa ekspedisi. Pada tanggal 7 Maret 1910, Kapten Infanteri Sanche yang memiliki kebangsaan Belanda meresmikan lokasi hunian yang sekaligus sebagai penanda hari jadi Kota Jayapura. Kondisi Alam yang beragam dan melekuk-lekuk menjadi alasan Kapten Sachse mencetuskan nama Hollandia (Hol= berlekuk atau teluk, dan Land = tanah atau tempat) diatas nama Numbay.
Jayapura telah menjadi ibukota dari Duch New Guenia pada kala itu. Kemudian pada 1 Maret 1963 kota ini kembali menjadi bagian dari indonesia, saat itu pula nama Jayapura yang awalnya bernama ”Numbay” menjadi  ”Hollandia” dan diubah lagi menjadi  ”Kota  Baru”  (1963-1969),  lalu  Soekarnopura  (1969-1975),  dan  akhirnya ”Jayapura” hingga saat ini.
Gambar Kota Jayapura tampo dulu
Sumber : https://etnotraveller.wordpress.com/2010/11/11/lives-in-jayapura/
Sebelum pecah Perang Dunia II (PD II), jumlah penduduk kota ini hanya sekitar 300 orang. Berdasarkan catatan sejarah, Jayapura pada awalnya merupakan kota pegawai dan prajurit Bangsa Belanda. Hal ini mengakibatkan jumlah  bangsa Eropa di Kota Jayapura saat itu yang pada umumnya orang Belanda jauh lebih besar dari pada penduduk pribumi Irian Barat (G.  Kesselbrenner, 2003). Kota  Pelabuhan  Hollandia  saat  itu  (kini:  Jayapura)  adalah  salah satu  dari  pangkalan  militer Angkatan  Laut  Belanda  yang  aktivitasnya  sangat  sibuk, padat,  dan  ramai.  Namun,  disisi  lain, pada  dasarnya  kepentingan  ekonomi  kaum penjajah  Belanda  di  Irian  Barat  juga  terkait  erat dengan  kepentingan  strateginya. Dalam rencana agresif kaum imprealis itu, diutamakan pembangunan sejumlah pangkalan  militer  di  wilayah  Irian  Barat,  khususnya  Hollandia (Jayapura).  Jayapura  dipandang  menduduki  posisi  kunci  di  wilayah  Barat  Daya  Samudera Teduh. Hal ini disebabkan karena kedudukan Irian Barat  (Jayapura)  yang  strategis,  dapat mengontrol  perhubungan  laut  dan  udara  di Indonesia Bagian Timur. 
Pada tanggal 28 Agustus 1979, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 26/1979 tentang pembentukan Kota Administratif Jayapura dengan Permendagri No. 5 tahun 1979 dan Instruksi Mendagri No. 30 tahun 1979 sebagai ketentuan pelaksanaannya, Kota Jayapura diresmikan sebagai Kota Administraratif oleh Menteri dalam Negeri Republik Indonesia, Bapak Haji Amir Machmud pada 14 September tahun 1979. Kemudian berubah lagi menjadi Kota Madya Dati II Jayapura sesuai dengan  UU No. 6 tahun 1993.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambaran Konstelasi Wilayah

Kondisi Eksisting